Belajar dan Berbagi

Minggu, 11 September 2016

Kumpulan Puisi Rindu

Beberapa puisi ini merupakan kumpulan puisi yang saya kumpulkan dari beberapa sumber, yang mana awalnya hanya saya ambil untuk sekedar koleksi pribadi karena sedikit bisa mewakili perasaan yang tengah saya alami.

Tapi saya berpikir juga bahwa mungkin di antara sobat juga mungkin ada yang membutuhkannya terutama bagi yang merasa memiliki kesamaan sesuai dengan apa yang ada pada kata-kata dalam puisi-puisi ini. Baik silahkan di lihat saja selengkapnya berikut dibawah ini.

KUMPULAN PUISI RINDU

 "Kini Aku Telah Kehilanganmu"

Kini aku telah kehilanganmu
Tersenyumlah saat kau mengingatku
Karena saat itu aku sangat merindukanmu.
Dan menangislah saat kau menrindukanku
Karena saat itu aku tak berada disampingmu

Tetapi pejamkanlah mata indahmu itu
Karena saat itu aku akan terasa ada didekatmu
Karena aku telah berada dihatimu untuk selamanya

Tak ada yang tersisa lagi untukku
Selain kenangan-kenangan yang indah bersamamu
Mata indah yang dengannya aku biasa melihat keindahan cinta
Mata yang dahulu adalah milikku kini semuanya terasa jauh meninggalkanku
Kehidupan terasa kosong tanpa keindahanmu

Hati, cinta dan rinduku adalah milikmu.
Cintamu takan pernah membebaskanku
Bagaimana mungkin aku terbang mencari cinta yang lain
Saat sayap-sayapku telah patah karnamu

Cintamu akan tetap tinggal bersamaku
Hingga akhir hayatku dan setelah kematian
Hingga tangan tuhan akan menyatukan cinta kita lagi

Betapapun hati telah terpikat pada sosok terang dalam kegelapan
Yang tengah menghidupkan sinar redupku
Namun tak dapat menyinari dan menghangatkan perasaanku yang sesungguhnya
Aku tidak pernah bisa menemukan cinta yang lain, selain cintamu
Karena mereka tak tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwaku
Kau takkan pernah terganti bagai pecahan logam mengekalkan kesunyian kesendirian dan kesedihanku
Kini aku telah kehilanganmu...

Aku Merindukanmu, Teman!

Teman,
Kala diriku terjerat di penjara cinta
Kala hatiku dibaluti kesayuan rindu
Kala sepi berlabuh di dasar kalbu
Kala irama syahdu menemani diri mengisi waktu
Kala menanti kepastian sejuta persoalan
Kau hadir membelai luka
Bingkisan kata menari dihujung jemari
Seakan mengerti bisikan hati.

Teman,
Hari berganti hari
Masa berlalu memakan waktu
Kemesraan tersimpul rapi dilayari rindu
Menanti malam menjemput siang
Agar ikatan keikhlasan mengupas persahabatan.

Teman,
Bunga yang dimiliki orang
Ditaburi warna kekusaman
Begitulah jua..

Suramnya wajah keperempuananku
Walau berseri disebalik topeng kedukaan
Jiwa meruntun merayu ketenangan
Bertamu disudut kehidupan
Lipatan rahsia kau kailkan
Lalu terapung tanpa jawapan
Murni jiwamu yang menyentuh perasaan
Keikhlasanmu yang merawat kesedihan
Ingin menyemai nostalgia silam
Agar ikatan membuihkan kemesraan.

Teman,
Tanpa kusedar dan tanpa kuduga
Dirimu menanam pohonan cinta
Sedang diriku sudah berpunya
Walau diri diselimuti sengsara

Kini..
Susunan bicara berbaur cinta
Mengungkap istilah sebenarnya
Antara setia dan airmata.

Teman,
Sepi, resah dan duka
Itulah rencah kekosongan hidupku
Tatkala bicaramu sirna di mataku
Senyum dan tawa
Menguntum tanda gembira
Tatkala rancak berbicara
Justeru diriku..
Menyingkap tirai bicara.

Teman,
Andainya puisi ini kau fahami
Andainya jeritan hatiku kau selami
Andainya impianku bisa kau penuhi
Kau tidak berlari mengejar mimpi
Menghitung hari menanti realiti.

Wahai engkau yang disana!
Adakah engkau disana sepertiku
Memasuki dunia hayalanku yang mencaci
Aku berhayal berduaan dengan mu
Dimana aku dapat tertawa bersamamu, menggenggam tanganmu

Wahai cintaku disana
Mengapa kau tak mengenaliku
Kau tak tahu apa yang ada di hatiku
Kau tak tahu jika aku memandingi wajah indahmu
Adakah engkau disana sepertiku
Yang tidak sadarkan diri akan cinta yang bersemi
Yang tak mampu mengucapkan kedalaman kerinduan
Saat berhadapan dengan mu

Aku yang terkurung di ruang cinta dan kerinduan ku
Tak dapat berucap padamu, bahkan walau telah menyentuhmu
Setiap menatap matamu terasa menusuk ke jantung hati ku
Engkau cintaku, cinta terpendamku
Engkau rinduku, rindu tak bertuanku.
Jika bintang-bintang sudah tidak dapat lagi menemani

Biarlah ku nikmati kesunyian ini
Jika puisi indah sudah tak dapat lagi mewakili perasaan ini
Biarlah ku nikmati kehampaan ini
Mungkin air mata yang tulus

Akan lebih bermakna daripada tawa penuh dusta
Semoga kerinduan ini kan segera berakhir
Seiring ku dapatkan kerinduan baru yang lebih bermakna
Dan dapat membuat ku bahagia

Semoga rindu ini cepat berakhir

Jika bintang-bintang sudah tidak dapat lagi menemani
Biarlah ku nikmati kesunyian ini
Jika puisi indah sudah tak dapat lagi mewakili perasaan ini
Biarlah ku nikmati kehampaan ini
Mungkin air mata yang tulus
Akan lebih bermakna daripada tawa penuh dusta
Semoga kerinduan ini kan segera berakhir
Seiring ku dapatkan kerinduan baru yang lebih bermakna
Dan dapat membuat ku bahagia.

Kau hilang dalam awan cerah

Bila sepi datang lagi bertamu,
sambil melayangkan angin rindu,
aku terkedu sedu,
kucoba menyapa angin syahdu itu,

Lalu, angin lansung tinggi terbangnya, mengukir indah cinta kita, yang sedetik lalu, di awan biru, beburung meritmakan lagu pilu, lantas disambut tiupan bayu,

Dan aku...
Maseh lagi merenung cinta dulu,
Di muka jendela aku terkulai hiba,
ingin saja aku merobek dada, yang sakitnya tiada siapa terasa,
Dan angin makin hilang dalam cerah, juga aku makin lemah,
sambil melambai cinta yang telah musnah,
kini,hanya puisi untuk aku memamah
Dan kau semakin hilang dalam awan cerah

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Kumpulan Puisi Rindu